Showing posts with label Jadwal Astronomi. Show all posts
Showing posts with label Jadwal Astronomi. Show all posts

seputar angkasa danFenomena Astronomi Di Bulan April 2016-BLOG SEPUTAR ANGKASA



Fenomena astronomi yang akan terjadi pada bulan April 2016.


1. Perihelion Merkurius (5 April 2016)

Planet ini akan berada pada posisi terdekatnya dengan Matahari.

2. Bulan Baru (7 April 2016)

Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari,dan tidak akan terlihat dari Bumi. Ini adalah kesempatan bagus untuk mengobservasi objek luar angkasa karena tidak adanya cahaya bulan yang mengganggu.

3. Bulan Berada Pada Titik Terdekat [Perigee] (7 April 2016) 

Bulan mencapai perigee, titik terdekat dengan Bumi: 357.164 km dari Bumi.

4. Elongasi Timur Terbesar Merkurius (18 April 2016)

Planet Merkurius mencapai elongasi timur terbesar 19,9 derajat dari Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat Merkurius karena akan berada di titik tertinggi di atas cakrawala di langit malam. Carilah planet ini di langit barat setelah matahari terbenam.

5. Bulan Di Apogee [Terjauh] (21 April 2016)

Bulan mencapai titik terjauhnya dari Bumi pada jarak 406.352 km dari Bumi.

6. Bulan Purnama (23 Maret 2016) 

Bumi berada di antara Matahari dan Bulan sehingga Bulan akan sepenuhnya terang seperti yang terlihat dari Bumi. Bulan purnama ini dikenal oleh suku asli Amerika sebagai Full Pink Moon karena menandai munculnya lumut merah muda yang merupakan salah satu bunga musim semi pertama. Bulan ini juga telah dikenal sebagai Sprouting Grass Moon, Growing Moon, dan Egg Moon. Banyak suku pesisir menyebutnya Full Fish Moon karena ini adalah waktu ikan shad berenang ke hulu untuk bertelur.

7. Hujan Meteor Lyrid (22-23 April 2016)

Lyrid tergolong hujan meteor yang menghasilkan lesatan rata-rata, biasanya memproduksi sekitar 20 meteor per jam pada puncaknya. Hal ini dihasilkan oleh partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C / 1861 G1 Thatcher, yang ditemukan pada tahun 1861.

Hujan meteor ini berjalan setiap tahun dari 16-25 April. Tahun ini puncaknya terjadi pada malam malam 22 dan pagi tanggal 23. Meteor ini kadang-kadang dapat menghasilkan jejak debu terang yang berlangsung selama beberapa detik.

Sayangnya tahun ini, silau dari bulan purnama akan memblokir meteor terang. Jika kamu bersabar, Anda mungkin dapat melihatnya beberapa. Tampilan terbaik berasal dari lokasi yang gelap setelah tengah malam. Meteor akan memancar dari konstelasi Lyra, tetapi dapat muncul di mana saja di langit. 




More about seputar angkasa danFenomena Astronomi Di Bulan April 2016-BLOG SEPUTAR ANGKASA

Jadwal Fenomena Astronomi Di Bulan Februari 2017


intipluarangkasa ~ Berikut ini adalah beberapa event atau fenomena astronomi yang akan terjadi pada bulan Februari 2017.

1. Bulan Di Perigee [Terdekat] (6 Februari 2017)  

Bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada jarak 368.817 km dari Bumi.

2. Bulan Purnama, Supermoon (11 Februari 2017)



Bumi berada di antara Matahari dan Bulan sehingga Bulan akan sepenuhnya terang seperti yang terlihat dari Bumi. Bulan purnama ini dikenal oleh suku asli Amerika sebagai Full Snow Moon karena salju terberat biasanya jatuh selama waktu ini. Karena perburuan sulit, bulan ini juga dikenal oleh beberapa suku sebagai Full Hunger Moon.

3. Gerhana Bulan Penumbra (11 Februari 2017)

Sebuah gerhana bulan penumbra terjadi ketika Bulan melewati bayangan parsial bumi, atau penumbra. Gerhana ini akan terlihat di sebagian besar timur Amerika Selatan, Kanada timur, Samudera Atlantik, Eropa, Afrika, dan Asia Barat serta sebagian Indonesia.


4. Bulan Di Apogee [Terjauh] (18 Februari 2017)  

Bulan mencapai titik terjauhnya dari Bumi pada jarak 404.376 km dari Bumi.

5. Bulan Baru (26 Februari 2017)

Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari,dan tidak akan terlihat dari Bumi. Ini adalah kesempatan bagus untuk mengobservasi objek luar angkasa karena tidak adanya cahaya bulan yang mengganggu.

6. Gerhana Matahari Annular - Cincin (26 Februari 2017)

Gerhana matahari cincin terjadi saat Bulan terlalu jauh dari Bumi untuk benar-benar menutupi Matahari. Hal ini menghasilkan sebuah cincin cahaya di sekitar bulan yang terlihat gelap. Korona Matahari tidak terlihat selama gerhana jenis ini. Jalur gerhana akan dimulai di lepas pantai Chili, melewati Chili selatan dan Argentina selatan, melintasi Samudra Atlantik selatan, dan ke Angola dan Kongo di Afrika. Sebuah gerhana parsial akan terlihat di seluruh bagian selatan Amerika Selatan dan Afrika barat daya.
More aboutJadwal Fenomena Astronomi Di Bulan Februari 2017

6 Peristiwa Astronomi Paling Menakjubkan Tahun 2017 Versi intipluarangkasa


intipluarangkasa ~ Berikut ini beberapa event astronomi paling menakjubkan di tahun 2017 versi intipluarangkasa.

1. Gerhana Bulan Penumbra (11 Februari 2017)

Sebuah gerhana bulan penumbra terjadi ketika Bulan melewati bayangan parsial bumi, atau penumbra. Selama gerhana jenis ini, Bulan akan sedikit gelap tapi tidak sepenuhnya. Gerhana akan terlihat di sebagian besar bagian timur Amerika Selatan, Kanada timur, Samudera Atlantik, Eropa, Afrika, dan Asia Barat.

2. Melintasnya Komet 45P / HMP (11 Februari 2017)

Komet 45P / Honda-Mrkos-Pajdusakova akan menuju kembali ke luar tata surya kita setelah mengelilingi Matahari pada bulan Desember. Pada tanggal 11 Februari, ia akan mencapai titik terdekatnya (7,7 juta mil, menurut National Geographic) dari Bumi saat melintas. Masyarakat Bumi akan dapat melihat sekilas objek es berekor ini saat subuh.



3. Gerhana Matahari Cincin (26 Februari 2017)

Gerhana matahari annular (cincin) terjadi saat Bulan terlalu jauh dari Bumi untuk benar-benar menutupi Matahari. Hal ini menghasilkan sebuah cincin cahaya di sekitar bulan yang gelap. Korona Matahari tidak terlihat selama gerhana annular. 

Jalur gerhana akan dimulai di lepas pantai Chili dan melewati Chili selatan dan Argentina selatan, melintasi Samudra Atlantik selatan ke Angola dan Kongo di Afrika. Sementara gerhana parsial akan terlihat di seluruh bagian selatan Amerika Selatan dan Afrika barat daya.

4. Merkurius, Mars dan Bulan Akan Membentuk Segitiga (29 Maret 2017)

Setelah matahari terbenam, kita akan melihat bulan sabit membentuk segitiga dengan planet Merkurius dan Mars. Merkurius sangat sulit untuk tempat selama ditemukan disebagian besar tahun. Karena dekat dengan matahari, biasanya tak terlihat karena silau. Namun, menjelang akhir Maret, Merkurius akan mencapai titik paling jauh dari matahari. Planet ini akan muncul di sebelah kanan bawah bulan sementara Mars muncul di sebelah kanan atas. Jadi bisa ditebak... ada senyum di langit.

5. Gerhana Bulan Parsial (7 Agustus 2017)

Sebuah gerhana bulan parsial terjadi ketika Bulan melewati bayangan parsial bumi, atau penumbra, dan hanya sebagian melewati bayangan gelap atau umbra. Selama gerhana jenis ini, sebagian dari Bulan akan gelap ketika bergerak melalui bayangan Bumi. Gerhana akan terlihat di sebagian besar Afrika bagian timur, Asia Tengah, Samudera Hindia, Indonesia dan Australia.

6. Gerhana Matahari Total (21 Agustus 2017)

Sebuah gerhana Matahari total terjadi ketika bulan benar-benar memblokir Matahari, mengungkapkan atmosfer luar Matahari yang indah, yang dikenal sebagai korona. Ini adalah peristiwa langka, sekali dalam seumur hidup bagi pemirsa di Amerika Serikat.

Gerhana matahari total terakhir yang terlihat di daratan Amerika Serikat terjadi di tahun 1979 dan yang berikutnya akan terjadi pada tahun 2024.

Jalur totalitasnya akan dimulai di Samudra Pasifik dan berjalan melalui pusat Amerika Serikat. Gerhana total akan terlihat di bagian Oregon, Idaho, Wyoming, Nebraska, Missouri, Kentucky, Tennessee, North Carolina, dan Carolina Selatan sebelum berakhir di Samudera Atlantik. Sebuah gerhana parsial akan terlihat di sebagian besar Amerika Utara dan Amerika Selatan bagian utara. 
More about6 Peristiwa Astronomi Paling Menakjubkan Tahun 2017 Versi intipluarangkasa

Jadwal Fenomena Astronomi Di Bulan Desember 2016


intipluarangkasa ~ Berikut ini adalah beberapa event atau fenomena astronomi yang akan terjadi pada bulan Desember 2016.

1. Elongasi Timur Terbesar Merkurius (11 Desember 2016)

Planet Merkurius mencapai elongasi timur terbesar 20,8 derajat dari Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat Merkurius karena akan berada di titik tertinggi di atas cakrawala di langit malam. Carilah planet ini di langit barat rendah setelah matahari terbenam.



2. Bulan Di Perigee [Terdekat] (13 Desember 2016)  

Bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada jarak 358.463 km dari Bumi.

3. Hujan Meteor Geminids (13-14 Desember 2016)

Geminids adalah raja dari hujan meteor. Fenomena ini memproduksi hingga 120 meteor warna-warni per jam pada puncaknya. Geminids di bentuk oleh puing-puing yang ditinggalkan oleh sebuah asteroid yang dikenal sebagai 3200 Phaethon, yang ditemukan pada tahun 1982.

Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun dari tanggal 7-17 Desember. Sementara puncaknya terjadi pada malam tanggal 13 dan pagi 14. Bulan hampir penuh akan memblokir banyak meteor redup tahun ini, tapi Geminid begitu cerah sehingga masih banyak yang akan terlihat. Tampilan terbaik akan berasal dari lokasi yang gelap setelah tengah malam. Meteor akan memancar dari konstelasi Gemini, tetapi dapat muncul di mana saja di langit.

4. Bulan Purnama, Supermoon (14 Desember 2016)

Bumi berada di antara Matahari dan Bulan sehingga Bulan akan sepenuhnya terang seperti yang terlihat dari Bumi. Bulan purnama ini dikenal oleh suku asli Amerika sebagai Full Cold Moon karena ini adalah saat udara musim dingin menusuk tulang dan malam akan menjadi panjang. Bulan ini juga dikenal sebagai Full Long Nights Moon dan Moon Before Yule. Bulan ini juga akan menjadi Supermoon ketiga tahun ini. Bulan purnama ini akan terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

5. Titik Balik Matahari Desember (21 Desember 2016)

Desember solstice terjadi pada pukul 10:44 UTC. Kutub Selatan bumi akan miring ke arah Matahari, yang akan mencapai posisi paling selatan di langit dan akan langsung berada di atas Tropic of Capricorn di 23,44 derajat lintang selatan. Ini adalah hari pertama musim dingin (winter solstice) di belahan bumi utara dan hari pertama musim panas (summer solstice) di belahan bumi selatan.

6. Hujan Meteor Ursids (21-22 Desember 2016)

Ursids adalah hujan meteor kecil yang memproduksi sekitar 5-10 meteor per jam. Hal ini dihasilkan oleh butir debu yang ditinggalkan oleh komet Tuttle, yang pertama kali ditemukan pada tahun 1790. Bulan kuartal kedua akan memblokir banyak meteor redup. Tetapi jika kamu bersabar, Anda mungkin masih dapat melihat beberapa meteor yang lebih cerah. tampilan terbaik akan muncul setelah tengah malam dari lokasi yang gelap dan jauh dari lampu-lampu kota. Meteor akan memancar dari konstelasi Ursa Minor, tetapi dapat muncul di mana saja di langit.

7. Bulan Di Apogee [Terjauh] (27 November 2016)  

Bulan mencapai titik terjauhnya dari Bumi pada jarak 405.870 km dari Bumi.

8. Bulan Baru (29 Desember 2016)

Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari,dan tidak akan terlihat dari Bumi. Ini adalah kesempatan bagus untuk mengobservasi objek luar angkasa karena tidak adanya cahaya bulan yang mengganggu.
More aboutJadwal Fenomena Astronomi Di Bulan Desember 2016

Malam Ini, Terjadi Supermoon Paling Dekat Dan Terang Di Abad 21


intipluarangkasa ~ Supermoon paling megah akan terjadi hari ini . Pasalnya, Supermoon ini akan menjadi Supermoon paling dekat di abad 21.

Bagi kita pecinta bulan (lunaphiles) di luar sana, Supermoon ini bukan hanya supermoon biasa, tapi gila bro. Mengapa demikian? Karena pada malam 14 November, bulan akan lebih dekat dengan Bumi dibanding Supermoon yang terjadi hampir 7 dekade - dan itu tidak akan terjadi lagi sampai November 2034.




Yang berarti bahwa keindahan bulan purnama ini sampai 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari rata-rata bulan purnama.


Lihat jadwal astronomi lainnya disini :  Jadwal Astronomi Di Bulan November 2016


More aboutMalam Ini, Terjadi Supermoon Paling Dekat Dan Terang Di Abad 21

Jadwal Fenomena Astronomi Di Bulan November 2016


intipluarangkasa ~ Berikut ini adalah beberapa event atau fenomena astronomi yang akan terjadi pada bulan November 2016.

1.  Hujan Meteor Taurids (4,5 November 2016)

Taurids adalah hujan meteor yang tergolong kecil, memproduksi hanya 5-10 meteor per jam.
Hujan meteor ini biasa terdiri dari dua aliran yang terpisah. Yang pertama diproduksi oleh butiran debu yang ditinggalkan oleh Asteroid 2004 TG10. Sementara aliran kedua dihasilkan oleh puing-puing yang ditinggalkan oleh Komet Encke 2P.



Hujan meteor ini berjalan setiap tahun dari tanggal 7 September sampai 10 Desember. Puncaknya tahun ini terjadi pada malam 5 November. Bulan kuartal kedua akan memblokir kebanyakan meteor terang tahun ini. Jika kamu bersabar, Anda mungkin masih dapat melihat beberapa meteor yang melesat. Tampilan terbaik untuk melihat fenomena ini adalah malam hari dari lokasi gelap yang jauh dari lampu-lampu kota. Meteor akan memancar dari konstelasi Taurus, tetapi dapat muncul di mana saja di langit.

2. Bulan Di Perigee [Terdekat] (14 November 2016)  

Bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada jarak 356.512 km dari Bumi.

3. Supermoon (14 November 2016)

Bumi berada di antara Matahari dan Bulan sehingga Bulan akan sepenuhnya terang seperti yang terlihat dari Bumi. Bulan purnama ini dikenal oleh suku asli Amerika sebagai Full Beaver Moon karena ini adalah saat terbaik untuk memasang perangkap berang-berang sebelum sungai dan rawa membeku. Bulan ini juga dikenal sebagai Frosty Moon dan Hunter's Moon. Bulan ini juga akan menjadi Supermoon keduan tahun ini dan juga akan menjadi supermoon terbesar tahun ini. Bulan purnama ini akan terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

4. Hujan Meteor Leonids (16-17 November 2016)

Hujan meteor Leonids adalah hujan meteor rata-rata yang menghasilkan hingga 40 meteor perjamnya pada puncaknya. Huja meteor ini unik karena memiliki puncak siklus setiap 33 tahun di mana ratusan meteor per jam dapat dilihat. Yang terakhir ini terjadi pada tahun 2001. Leonids dihasilkan oleh butir debu yang ditinggalkan oleh komet Tempel-Tuttle, yang ditemukan pada tahun 1865.

Leonids berjalan setiap tahun dari 6-30 November dan puncaknya tahun ini terjadi pada malam 17 dan pagi 18 November. Penampakan bulan saat terjadi fenomena ini bukan masalah besar. Tampilan terbaik untuk melihat fenomena ini adalah malam hari dari lokasi gelap yang jauh dari lampu-lampu kota. Meteor akan memancar dari konstelasi Leo, tetapi dapat muncul di mana saja di langit.

5. Bulan Di Apogee [Terjauh] (27 November 2016)  

Bulan mencapai titik terjauhnya dari Bumi pada jarak 406.556 km dari Bumi.

6. Bulan Baru (29 November 2016)

Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari,dan tidak akan terlihat dari Bumi. Ini adalah kesempatan bagus untuk mengobservasi objek luar angkasa karena tidak adanya cahaya bulan yang mengganggu.
More aboutJadwal Fenomena Astronomi Di Bulan November 2016

seputar angkasa danPhoto Menajubkan Prominensa Dan Kromosfer Saat Puncak Gerhana Matahari Total-BLOG SEPUTAR ANGKASA

Promimensa dan kromosfer pada Matahari saat puncak totalitas Gerhana Matahari 9 Maret 2016. Kredit: M. Rayhan


9 Maret 2016 mungkin akan menjadi tanggal yang tak terlupakan bagi siapa saja yang mengamati Gerhana Matahari Total saat itu. Sungguh beruntung bagi Anda yang bisa mengamati serta mengabadikannya.

Prominensa sendiri merupakan peristiwa ledakan yang disertai dengan pancaran lidah api. Lidah api yang dipancarkan itu disebut protuberans. Jadi, prominensa dapat dikatakan sebagai ledakan Matahari yang disertai dengan pancaran protuberans.

Ledakan tersebut terjadi di sekitar bintik-bintik Matahari (sunspot). Protubelans dipancarkan ke segala arah. Pancaran tersebut dapat mencapai ketinggian 230.000 km sehingga dapat menembus masuk ke lapisan kromosfer dan korona.

Akibatnya, banyak gas hidrogen pada lapisan tersebut terionisasi menjadi proton dan elektron (partikel bermuatan). Partikel-partikel bermuatan tersebut terpancar dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sebagian di antaranya sampai ke atmosfer Bumi dan membentuk aurora indah di kedua kutub planet kita, aurora borealis di Utara dan aurora australis di Selatan.

Menanti Gerhana Matahari Total 2023

Gerhana Matahari total berikutnya di Indonesia baru akan terjadi lagi pada April 2023. Gerhana total juga akan melintasi lagi Indonesia pada 20 April 2042 yang akan melewati Jambi, ada juga gerhana total 24 Agustus 2082 yang melalui Medan di Sumatera Utara, serta 22 Mei 2096 yang melintasi Lampung dan Kalimantan. Sangat langka.

Kagum, haru, terpesona, bercampur aduk. Ketakjuban menyaksikan berubahnya pagi nan terang jadi gelap kembali meski untuk sesaat pada 9 Maret 2016 yang lalu. Mereka jadi saksi atas kuasa alam. Fenomena alam tak selamanya menakutkan seperti gunung meletus, gempa atau tsunami, tetapi ada yang bisa dinikmati dan dikagumi.

Namun, mendung bahkan hujan yang melanda sejumlah lokasi gerhana Matahari total 9 Maret 2016 sempat membuat sebagian pemburu gerhana, baik warga, peneliti, maupun turis minat khusus, kecewa. Terlebih, tak sedikit waktu dan dana dikorbankan.

Apa pun hasilnya, gerhana Matahari total tahun ini jadi perayaan bagi bangsa Indonesia. Jika pada Gerhana Matahari 11 Juni 1983 warga dipaksa mengurung diri di rumah karena ancaman kebutaan, kini warga bebas menyaksikan fenomena alam langka itu.

More about seputar angkasa danPhoto Menajubkan Prominensa Dan Kromosfer Saat Puncak Gerhana Matahari Total-BLOG SEPUTAR ANGKASA

Jadwal Fenomena Astronomi Di Bulan Oktober 2016


intipluarangkasa ~ Berikut ini adalah beberapa event atau fenomena astronomi yang akan terjadi pada bulan Oktober 2016.

1. Bulan Baru (1 Oktober 2016)

Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari,dan tidak akan terlihat dari Bumi. Ini adalah kesempatan bagus untuk mengobservasi objek luar angkasa karena tidak adanya cahaya bulan yang mengganggu.



2. Bulan Di Apogee [Terjauh] (4 Oktober 2016)  

Bulan mencapai titik terjauhnya dari Bumi pada jarak 406100 km dari Bumi.

3. Hujan Meteor Draconid (7 Oktober 2016)

Draconids merupakan hujan meteor kecil yang hanya memproduksi sekitar 10 meteor per jam. Hal ini dihasilkan oleh butir debu yang ditinggalkan oleh komet 21P Giacobini-Zinner, yang pertama kali ditemukan pada tahun 1900.

Draconids adalah hujan meteor yang tidak biasa, karena untuk melihat fenomena ini terbaik adalah di sore hari bukan subuh seperti kebanyakan hujan meteor lainnya. Meteor akan memancar dari konstelasi Draco, tetapi dapat muncul di mana saja di langit.

4. Oposisi Uranus (15 Oktober 2016)

Posisi Uranus akan berada paling dekat dari Bumi da wajahnya akan sepenuhnya diterangi oleh Matahari. 
Ini adalah waktu terbaik untuk melihat Uranus. Karena jaraknya, planet ini hanya akan muncul sebagai titik kecil biru-kehijauan di semua teleskop.

5. Bulan Purnama [SUPERMOON] (16 Oktober 2016)

Bumi berada di antara Matahari dan Bulan sehingga Bulan akan sepenuhnya terang seperti yang terlihat dari Bumi. Bulan purnama ini dikenal oleh suku asli Amerika sebagai Full Hunter Moon karena ini adalah saat terbaik untuk berburu. Bulan ini juga dikenal sebagai Travel Moon dan Blood Moon. Bulan ini juga akan menjadi Supermoon sehingga akan terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

6. Bulan Di Perigee [Terdekat] (17 Oktober 2016)  

Bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada jarak 357.860 km dari Bumi.

7. Hujan Meteor Orionid (21, 22 Oktober 2016)

Orionids adalah hujan meteor rata-rata yang memproduksi hingga 20 meteor per jam pada puncaknya. Hal ini dihasilkan oleh butir debu yang ditinggalkan oleh komet Halley, yang telah dikenal dan diamati sejak zaman kuno. Tahun ini, puncaknya akan terjadi pada malam 21 Oktober dan pagi 22 Oktober. 

Bulan kuartal kedua akan memblokir beberapa meteor redup tahun ini, tapi Orionids cenderung cukup cerah sehingga masih bisa menjadi acara yang baik. tampilan terbaik akan berasal dari lokasi yang gelap setelah tengah malam. Meteor akan memancar dari konstelasi Orion, tetapi dapat muncul di mana saja di langit.

8. Bulan Baru (30 Oktober 2016)

Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari,dan tidak akan terlihat dari Bumi. Ini adalah kesempatan bagus untuk mengobservasi objek luar angkasa karena tidak adanya cahaya bulan yang mengganggu.

9. Bulan Di Apogee [Terjauh] (31 Oktober 2016)  

Bulan mencapai titik terjauhnya dari Bumi pada jarak 406.660 km dari Bumi.
More aboutJadwal Fenomena Astronomi Di Bulan Oktober 2016

Hari Ini, Asteroid Seukuran Bus Sekolah Melintas Sangat Dekat Dengan Bumi

Asteroid 2016 RB1 dicitrakan oleh Gianluca Masi, dari Teleskop Proyek Virtual di Italia. Asteroid itu terlihat samar di tengah; bintik-bintik terang lainnya adalah bintang.

intipluarangkasa ~ Sebuah asteroid seukuran bus sekolah melintas sangat dekat dengan Bumi hari ini, tapi aman. Para ilmuwan menemukan objek ini pada hari Senin, hanya dua hari sebelum pertemuan dengan Bumi.




Asteroid yang baru ditemukan ini diberi nama 2016 RB1, berukuran
antara 13 sampai 46 kaki (4 sampai 14 meter). Batu angkasa ini membuat pendekatan terdekat dengan Bumi pada pukul 1:28 EDT (17:28 UTC). Menurut Program NASA's Near Earth Object, RB1 meluncur melewati Bumi pada kecepatan relatif lebih dari 18.000 mph (8.13 km / s) dan melintas dalam jarak 23.900 mil (38.463 kilometer) dari permukaan bumi. Ini hanya sepersepuluh jarak rata-rata antara Bumi dan bulan.

Asteroid ini sangat dekat dengan satelit komunikasi Bumi, yang mengorbit pada ketinggian 22.300 mil (35.900 km). Tapi ada tidak perlu panik - ilmuwan yang melacak asteroid ini mengatakan tidak ada risiko dampak.

Para astronom pertama kali melihat asteroid ini menggunakan teleskop Mount Lemmon Survey's Cassegrain  di University of Arizona. Pengamat di belahan bumi selatan bisa menangkap sekilas dari asteroid ngebut ini dengan bantuan teleskop, tapi benda itu terlalu redup untuk dilihat dengan mata tel**jang. Gianluca Masi dari Teleskop Proyek Virtual di Italia menangkap gambar dari pendekatan asteroid ini, Selasa (6 September) dan menciptakan sebuah animasi objek bergerak.

Asteroid 2016 RB1 milik sekelompok batuan ruang angkasa yang disebut Atens. Kelompok objek dekat Bumi (NEO) ini mengorbit tata surya bagian dalam, sesekali menyeberang jalan dengan orbit planet-planet dalam - Bumi, Mars, Venus dan Merkurius.

Sementara asteroid yang baru ditemukan ini tidak menimbulkan ancaman bagi planet ini, itu bukan asteroid pertama yang melintas dalam orbit bulan. Pada bulan lalu, Minggu (28 Agustus) sebuah asteroid yang lebih besar bernama 2016 QA2 terbang dalam jarak 50.000 mil (80.000 kilometer) dari Bumi. NASA dan organisasi lainnya secara aktif memindai langit untuk mencari asteroid untuk melacak gerakan mereka dan membantu memprediksikan kapan mereka akan bergerak dekat dengan Bumi.


Bahkan jika asteroid 2016 RB1 telah menabrak bumi, itu tidak akan cukup besar untuk menyebabkan bencana. Sebaliknya, meteor Chelyabinsk yang meledak di atas Rusia pada 2013 dimulai sebagai sebuah asteroid besar dari asteroid 2016 RB1, dengan diameter sekitar 56 kaki (17 m). 

Sementara puing yang jatuh dari ledakan yang melukai lebih dari 1.000 orang, tidak ada yang meninggal selama pertemuan nyaris ini. Asteroid yang menabrak Bumi perlu setidaknya 30 kali ukuran asteroid 2016 RB1 untuk menyebabkan dampak seperti asteroid yang memusnahkan dinosaurus.
More about Hari Ini, Asteroid Seukuran Bus Sekolah Melintas Sangat Dekat Dengan Bumi

Jadwal Fenomena Astronomi Di Bulan September 2016


intipluarangkasa ~ Berikut ini adalah beberapa event atau fenomena astronomi yang akan terjadi pada bulan September 2016.

1. Bulan Baru (1 September 2016)

Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari,dan tidak akan terlihat dari Bumi. Ini adalah kesempatan bagus untuk mengobservasi objek luar angkasa karena tidak adanya cahaya bulan yang mengganggu.

2. Gerhana Matahari Annular (1 September 2016)



Gerhana matahari annular (cincin) terjadi saat Bulan terlalu jauh dari Bumi untuk benar-benar menutupi Matahari. Hal ini menghasilkan sebuah cincin cahaya di sekitar bulan gelap. Korona Matahari tidak terlihat selama gerhana annular. Jalur gerhana akan dimulai di lepas pantai timur Afrika tengah dan berjalan melalui Gabon, Kongo, Tanzania, dan Madagaskar sebelum berakhir di Samudera Hindia. Sebuah gerhana parsial akan terlihat di sebagian besar Afrika dan Samudera Hindia.

3. Oposisi Neptunus (3 September 2016) 

Planet raksasa biru ini akan berada pada posisi paling dekatnya dengan Bumi dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi oleh Matahari. Planet ini akan lebih cerah dibanding waktu lain tahun ini dan akan terlihat sepanjang malam. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat dan memotret Neptunus. Karena jarak ekstrim dari Bumi, ia hanya akan muncul sebagai titik biru kecil di semua teleskop.

4. Bulan Di Apogee [Terjauh] (6 September 2016)  

Bulan mencapai titik terjauhnya dari Bumi pada jarak 405.059 km dari Bumi.

5. Bulan Purnama (16 September 2016)

Bumi berada di antara Matahari dan Bulan sehingga Bulan akan sepenuhnya terang seperti yang terlihat dari Bumi. Bulan purnama ini dikenal oleh suku asli Amerika sebagai Full Corn Moon karena jagung akan dipanen disekitar saat ini. Bulan ini juga dikenal sebagai Harvest Moon. Harvest Moon adalah bulan purnama yang terjadi paling dekat dengan equinox September setiap tahun.

6. Gerhana Bulan Penumbral (16 September 2016)

Sebuah gerhana bulan penumbra terjadi ketika Bulan melewati bayangan parsial bumi, atau penumbra. Selama gerhana jenis ini, Bulan akan gelap sedikit tapi tidak sepenuhnya. Gerhana akan terlihat di sebagian besar Eropa Timur, Afrika timur, Asia, dan Australia Barat, termasuk Indonesia.

7. Bulan Di Perigee [Terdekat] (18 September 2016)  

Bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada jarak 361.894 km dari Bumi.

8. September Equinox (22 September 2016)

September equinox terjadi pada 14:21 UTC. Matahari akan bersinar langsung pada khatulistiwa dan akan ada jumlah yang hampir sama antara siang dan malam di seluruh dunia. Ini juga merupakan hari pertama musim gugur (musim gugur equinox) di belahan bumi utara dan hari pertama musim semi (vernal equinox) di belahan bumi selatan.
More aboutJadwal Fenomena Astronomi Di Bulan September 2016

seputar angkasa danTiga Planet Tata Surya Akan Terlihat Di Langit Sepanjang April 2016-BLOG SEPUTAR ANGKASA

(foto: Nationalgeographic.com)


Pernahkah Anda melihat bintang yang sangat terang di langit dengan cahaya yang tidak berkelap-kelip? Bisa jadi itu bukanlah bintang, melainkan sebuah planet, planet anggota Tata Surya kita. Sepanjang April ini, tiga planet Tata Surya bisa kita lihat di langit. Penasaran?

Jupiter, "Bintang" Paling Terang di Langit April

Jupiter adalah satu-satunya planet Tata Surya yang saat ini terlihat di langit beberapa saat setelah Matahari terbenam. Anda akan dengan mudah menemukannya muncul dengan cahaya kuning yang terang di langit arah Timur sekitar jam 18:30 waktu setempat daerah Anda, saat itu ia sudah tinggi dari 30 derajat dari ufuk Timur.

Planet termasif di Tata Surya ini akan terlihat sepanjang malam hingga fajar tiba. Perlu diperhatikan, planet dan benda-benda langit lain bergerak semu akibat rotasi Bumi, jadi Jupiter tidak akan diam atau stuck saja di langit Timur, ia akan bergerak ke Barat.

Dengan pandangan mata telanjang, Anda hanya akan melihat Jupiter bagai bintang saja. Ini disebabkan karena jarak Bumi-Jupiter yang amat sangat jauh, sehingga Anda butuh teleskop untuk melihat Jupiter lebih besar.

Jika Anda memiliki teleskop, Anda tidak hanya akan melihat Jupiter lebih besar, tetapi juga akan melihat empat satelit alami terbesarnya. Mereka akan terlihat seperti titik-titik cahaya di dekat Jupiter. Satelit-satelit ini sering disebut Satelit Galilea untuk menghormati Galileo, yang menemukan mereka semua pada tahun 1610. Empat satelit tersebut adalah Io, Europa, Ganymede dan Callisto.

Mars Muncul Menjelang Tengah Malam

Mars mungkin tidak seterang kenampakan Jupiter. Namun, pada April 2016 ini, kecerahan Mars akan berlipat ganda, bahkan mungkin akan lebih terang dari Jupiter! Puncaknya adalah pada akhir Mei 2016, Mars akan empat kali lipat lebih terang dari kenampakannya saat ini.

Mengapa Mars akan begitu terang? Pada akhir Mei 2016, Planet Merah akan mencapai titik oposisi. Dalam Tata Surya, planet-planet bergerak mengelilingi Matahari. Dan itulah yang dilakukan oleh Bumi dan Mars. Keduanya bergerak mengelilingi Matahari dalam lintasan berbentuk ellips dan Matahari berada pada salah satu titik fokus ellipsnya.

Dalam pergerakan mereka mengelilingi Matahari, ada kala ketika kedua planet berpapasan dekat dan berada segaris dengan Matahari dengan Bumi berada di antara Mars dan sang bintang induk yang kita kenal sebagai peristiwa oposisi Mars. Oposisi Mars terjadi setiap 26 bulan dan ketika oposisi Mars terjadi, kedua planet juga berada pada jarak terdekatnya.

Sepanjang April 2016, Mars bisa diamati mulai pukul 23:00 waktu setempat daerah Anda. Mars akan muncul bagai bintang kemerahan jika diamati dengan mata telanjang saja. Namun lain halnya apabila Anda mengamati lewat teleskop, Mars akan nampak lebih besar.

Saturnus Berdekatan dengan Mars Sepanjang April

Jika Anda berhasil menemukan Mars, Anda akan melihat ada benda langit bagai bintang kuning keemasan terang beberapa derajat di arah Timurnya, itu adalah Planet Saturnus!

Hingga September 2016 mendatang, Mars dan Saturnus tidak akan jauh-jauh, mereka akan selalu berdekatan. Meskipun Saturnus bersinar cukup terang, namun kecemerlangannya masih kalah dengan Mars. Keduanya juga muncul dengan cahaya yang berbeda, Mars merah dan Saturnus kuning keemasan.

Saturnus merupakan planet Tata Surya yang berada pada jarak terjauh dari Bumi yang dapat dengan mudah dilihat dengan mata manusia. Tapi sayangnya, Anda tidak akan melihat cincin Saturnus jika hanya mengamati dengan mata telanjang ataupun binokuler. Anda butuh teleskop untuk melakukan itu.

Di Mana Venus dan Merkurius?

Untuk April 2016 ini, Venus dan Merkurius tak akan terlihat di langit Indonesia. Kedua planet tersebut berkedudukan terlalu dekat dengan Matahari, sehingga cahayanya akan kalah terang dengan cahaya Matahari kita.

Tapi tahukah Anda kenapa kita bisa melihat planet-planet Tata Surya? Jawabannya adalah, sebab mereka mengorbit Matahari dan memantulkan cahayanya. Proses yang sama seperti Bulan, ia tidak memancarkan cahaya sendiri alias memantulkan cahaya Matahari yang diterimanya sehingga kita mampu melihatnya di langit.

Jadi, sudah siap untuk melihat planet-planet ini? Selamat berburu planet Tata Surya!

More about seputar angkasa danTiga Planet Tata Surya Akan Terlihat Di Langit Sepanjang April 2016-BLOG SEPUTAR ANGKASA

seputar angkasa danMenjelang Mei 2016 Planet Mars Akan Terlihat Sangat Terang-BLOG SEPUTAR ANGKASA

Planet Mars. Kredit: NASA/JPL-Caltech


Menjelang Mei 2016 ini, Planet Mars--planet tetangga Bumi kita--akan muncul dengan cahaya paling terang, lebih tepatnya superterang, dalam satu dekade terakhir. Dan momen ini adalah momen terbaik untuk melihatnya baik dengan mata telanjang maupun dengan teleskop!

Dilansir dari Space, ini merupakan peristiwa yang cukup langka, penduduk Bumi tidak terlalu sering melihat Mars dengan cahaya superterang daripada yang akan terjadi tahun ini. Biasanya, pengamat langit di Bumi hanya melihat Mars yang nampak bagai titik atau bintang oranye kemerahan yang kecil dengan mata telanjang.

Apa nama peristiwa langit ini? Mungkin sudah tidak asing bagi beberapa orang: oposisi Mars! Dalam Tata Surya, planet-planet bergerak mengelilingi Matahari. Dan itulah yang dilakukan oleh Bumi dan Mars. Keduanya bergerak mengelilingi Matahari dalam lintasan berbentuk elips dan Matahari berada pada salah satu titik fokus elipsnya.

Dalam pergerakan mereka mengelilingi Matahari, ada kala ketika kedua planet berpapasan dekat dan berada segaris dengan Matahari dengan Bumi berada di antara Mars dan sang bintang induk yang kita kenal sebagai peristiwa oposisi Mars. Oposisi Mars terjadi setiap 26 bulan dan ketika oposisi Mars terjadi, kedua planet juga berada pada jarak terdekatnya. Menariknya, tidak semua oposisi Mars sama: oposisi terdekat hanya terjadi dalam siklus 15 sampai 17 tahun.

Ini benar-benar akan menjadi tahun yang menarik untuk mengamati Mars. Planet Merah akan tampak lebih besar dan lebih terang pada bulan Mei 2016 daripada hampir 13 tahun terakhir ini. Namun jangan berpikir Mars akan muncul sebesar Bulan Purnama, kenampakan Mars yang dikatakan lebih besar hanya bisa dilihat dengan teleskop. Pengamatan dengan mata hanya akan melihat Mars yang sedikit lebih terang.

Pada oposisi Mars di Mei 2016 ini, Mars akan muncul dua kali lebih terang dan 18 persen lebih besar dari pada oposisi sebelumnya, yang terjadi pada pada bulan April 2014. Bahkan, dari akhir April 2016 sampai pertengahan Juli 2016, Mars akan berada lebih dekat dengan Bumi sejak tahun 2003.

Karena orbit kedua planet ini (Bumi & Mars) jelas bukan lingkaran, Mars tidak akan berada pada titik paling dekat dengan Bumi sampai lebih dari seminggu kemudian, yakni 30 Mei 2016. Pada hari itu, planet Mars "hanya" berjarak 75.300.000 kilometer dari Bumi, atau 17,1 juta km lebih dekat daripada oposisi tahun 2014.

Pada tanggal 4 Juli 2016, lebih dari sebulan setelah oposisi Mars tahun ini, planet ini akan berada di ekuinoksnya. Jadi ketika Anda melihat Mars melalui teleskop, Anda bisa melihat hampir keseluruhan wajah Planet Merah dari kutub ke kutub yang menghadap Bumi.

Bagaimana Pengamatan di Indonesia?

Dari Indonesia, Planet Merah sebenarnya sudah bisa diamati sejak Januari 2016, kedudukannya berada di langit Timur. Sekali lagi, Mars hanya akan nampak bagai bintang oranye kemerahan di langit jika Anda mengamatinya dengan mata telanjang. Untuk membedakannya dengan bintang sungguhan; cahaya Mars tidak berkelap-kelip.

Ketika oposisi tanggal 30 Mei 2016, Mars akan terlihat mulai pukul 18:11 hingga keesokan hari pukul 05:25 waktu lokal daerah Anda. Planet Merah akan mencapai titik tertinggi di langit sekitar pukul 23:46 waktu lokal daerah Anda, yakni pada ketinggian 74� di atas horison Selatan Anda.

Juga ketika oposisi Mars berlangsung, penduduk Indonesia bisa mulai melihat Mars di langit Timur pada pukul 19:00 waktu lokal daerah masing-masing, saat itu Planet Merah ini sudah berada lebih tinggi dari 10� dari horison Tenggara.

Magnitudonya ketika oposisi adalah sekitar -2, yang artinya sama terangnya dengan magnitudo Planet Jupiter saat ini. Mars akan lebih mudah ditemukan di langit dengan angka magnitudo tersebut, karena semakin kecil angka magnitudo maka semakin terang sebuah benda langit. Sebagai perbandingan, magnitudo Bulan adalah -12.

Apakah Ada Dampak Negatifnya?

Tidak, tidak akan ada penurunan gravitasi atau bencana kiamat. Ini adalah peristiwa biasa yang terjadi secara rutin di Tata Surya akibat orbit planet yang elips. Dampak negatif tidak akan timbul akibat dari oposisi Mars, ini justru kesempatan terbaik untuk mengobservasi planet tetangga kita.

Planet Merah yang jadi tetangga Bumi tersebut memang selalu menarik perhatian semenjak Christian Huygens menggambar sketsa permukaannya pada tahun 1659. Mars kemudian menjadi dunia impian untuk keberadaan kehidupan lain di luar Bumi. Pencarian pun dilakukan untuk bisa menemukan tanda-tanda kehidupan di planet tersebut. Berbagai misi pun diluncurkan untuk menelusuri jejak kehidupan di Mars.

Tidak hanya pencarian kehidupan di Mars, lembaga sekaliber NASA pun sangat berambisi untuk mendaratkan manusia di sana, yang direncanakan akan dimulai pada tahun 2030an. Apakah misi tersebut akan berhasil? Atau mengalami masalah seperti misi Ares 3 pada film fiksi-ilmiah The Martian? Kita tunggu saja.

Dan sambil menunggu, mari bersiap mengamati Oposisi Mars!

More about seputar angkasa danMenjelang Mei 2016 Planet Mars Akan Terlihat Sangat Terang-BLOG SEPUTAR ANGKASA

Inilah Penjelasan Mengapa Bisa Terjadi Hujan Meteor Satu Bulan Penuh Pada 21 April-20 Mei 2016-BLOG SEPUTAR ANGKASA

Hujan Meteor


Hujan meteor merupakan peristiwa melesatnya meteor di langit, namun karena jumlahnya banyak maka di sebut hujan meteor, dalam bahasa Inggris disebut meteor shower. Belakangan tersebar informasi hujan meteor Eta Aquarid bakal terjadi selama sebulan penuh. Benarkah? Dan apakah berbahaya?

Sebenarnya, hujan meteor merupakan peristiwa periodik, yakni peristiwa yang berulang tiap tahun. Dengan kata lain, tahun lalu juga ada hujan meteor Eta Aquarid, bahkan tahun di mana Anda dilahirkan mungkin juga sudah ada hujan meteor Eta Aquarid. Jadi, masih merasa ini peristiwa spesial? Kalau kami, tentu masih!

Setidaknya, setiap tahun ada 11 peristiwa hujan meteor yang berbeda, yang terlihat dari Januari hingga Desember.

Hujan meteor Eta Aquariid merupakan satu dari dua hujan meteor yang diketahui berulang setiap tahunnya sebagai akibat dari perjalanan Bumi yang melintasi debu komet Halley. Hujan meteor lainnya yang juga terjadi ketika Bumi melintasi komet Halley adalah hujan meteor Orionid yang terjadi setiap bulan Oktober.

Hujan meteor Eta Aquarid berlangsung dari tanggal 21 April hingga 20 Mei tiap tahunnya dan akan tampak muncul dari arah bintang Eta Aquarid di rasi bintang Aquarius. Hujan meteor Eta Aquarid bisa dinikmati oleh masyarakat di Indonesia menjelang fajar karena titik radian meteor tersebut baru terbit jam 02:30 WIB dini hari. Jadi pengamat berkesempatan untuk menikmati Eta Aquarid sebelum fajar menyinsing.

Walaupun betitik radian di bintang Eta Aquarid di rasi bintang Aquarius, Anda tidak perlu terus-terusan mengamati titik radian tersebut. Sebab menurut pengamatan kami tahun lalu (dan pada setiap hujan meteor lain), kemunculan meteor-meteor bisa datang dari segala penjuru langit.

Seperti dikatakan di atas, hujan meteor Eta Aquarid akan terjadi satu bulan lebih lamanya. Namun, puncak aktivitas hujan meteor Eta Aquarid hanya berlangsung pada tanggal 5 Mei. Pada malam puncak, hujan meteor Eta Aquarid diperkirakan akan mencapai intensitas 70 meteor per jam (berkisar antara 40�85 meteor per jam). Intensitas saat bukan malam puncak akan menurun, mungkin hanya 5-10 meteor per jam.

Tempat terbaik untuk bisa menikmati hujan meteor Eta Aquarid adalah lokasi yang terbuka seperti di lapangan, pegunungan atau di lantai dua rumah. Selain itu juga lokasi tersebut haruslah gelap (lebih tepatnya benar-benar gelap) dan tidak ada polusi cahaya sama sekali. Hal tersebut sangat berpengaruh pada kenampakan meteor.

Anda tidak membutuhkan alat bantu pengamatan seperti binokuler ataupun teleskop, sebab pergerakan meteor yang begitu cepat justru akan merepotkan jika diamati dengan alat-alat tersebut. Cukup berbaring sambil mengamati langit malam, jauhkan diri Anda dari gadget, dan mulailah adaptasi mata dengan langit minimal 30 menit untuk mendapatkan meteor pertama Anda.

Peristiwa hujan meteor Eta Aquarid tidak berbahaya. Ini karena meteor yang melintas hanya seukuran batu kerikil sehingga akan terbakar habis di atmosfer sebelum mencium permukaan Bumi.

More aboutInilah Penjelasan Mengapa Bisa Terjadi Hujan Meteor Satu Bulan Penuh Pada 21 April-20 Mei 2016-BLOG SEPUTAR ANGKASA

Pada 22 April 2016 Bulan Purnama Terkecil ( Micro Moon ) Akan Terlihat Di Seluruh Indonesia-BLOG SEPUTAR ANGKASA

Perbandingan Super Moon dengan Micro Moon di langit Bucharest, Romania. Kredit: Catalin Paduraru


Bulan Purnama pada 22 April 2016 mendatang bakal menjadi Bulan Purnama terkecil di tahun 2016 ini. Dalam astronomi, peristiwa ini disebut Purnama Apogee, tapi mungkin lebih populer dengan sebutan Micro Moon. Apakah peristiwa ini akan terlihat di Indonesia?

Tentu saja, seluruh dunia bisa melihat Micro Moon pada 22 April 2016. Bulan Purnama terkecil tahun 2016 ini akan terletak sekitar 50 ribu kilometer lebih jauh dari Bumi dibandingkan Bulan Purnama terdekat tahun ini--yang disebut Super Moon--pada 14 November 2016 mendatang.

Setiap tahunnya, akan ada satu Super Moon dan satu Micro Moon. Sementara itu, Micro Moon terjadi sekitar 1 bulan 18 hari lebih telat setiap tahunnya, yang berarti bahwa pada tahun 2017, Micro Moon akan terjadi pada tanggal 9 Juni. Dan pada 2018, Micro Moon akan terjadi pada 27 Juli.

Puncak fase Purnama pada peristiwa Micro Moon ini akan terjadi pada pukul 12:24 WIB pada 22 April 2016, sehingga seluruh wilayah Indonesia tidak dapat melihat puncaknya, namun masih tetap bisa melihat Micro Moon setelah Matahari terbenam di hari yang sama.

Sebuah Micro Moon akan terlihat sekitar 14% lebih kecil dibandingkan dengan Super Moon, hal ini tentu saja disebabkan jaraknya yang lebih jauh dari Bumi. Cahaya dari Micro Moon juga 30% lebih redup dibanding Super Moon, jadi mungkin terlihat sedikit kurang terang. Namun dalam kenyataannya, tidak ada perbedaan dalam ukuran sebenarnya dari Bulan pada saat Micro Moon maupun Super Moon.

Sekali lagi, Micro Moon dapat disaksikan di seluruh Indonesia mulai beberapa menit setelah Matahari terbenam, saat itu Bulan akan berada di ufuk Timur. Ia akan terus bergerak semu ke Barat hingga menjelang Matahari terbit keesokan harinya. Bisa dilihat dengan mata telanjang maupun dengan teleskop.

More aboutPada 22 April 2016 Bulan Purnama Terkecil ( Micro Moon ) Akan Terlihat Di Seluruh Indonesia-BLOG SEPUTAR ANGKASA

seputar angkasa dan Akhir April 2016, Komet Hijau 252P/LINEAR Akan Terlihat Di Langit Indonesia-BLOG SEPUTAR ANGKASA

Komet 252P/LINEAR. Kredit: Martin Marthadinata


Pernahkah Anda melihat sebuah komet? Komet berbeda dengan meteor. Jika meteor bergerak cepat di langit, komet justru diam dan bergerak semu akibat rotasi Bumi. Seperti yang dipotret oleh astrofotografer Martin Marthadinata ini, sebuah komet hijau 252P/LINEAR yang indah di langit Cangar, Jawa Timur.

Benda es ini telah melalui titik terdekatnya dengan Bumi pada 21 Maret 2016 yang lalu, sehingga kenampakannya saat ini lebih redup daripada saat itu. Pertengahan April 2016 ini, komet 252P/LINEAR telah mencapai magnitudo semu +15, dan akan mencapai +17 saat akhir April 2016. Hal tersebut membuat Anda tidak bisa melihatnya dengan mata telanjang.

Pengamat langit yang mengamati komet 252P/LINEAR dengan teleskop akan dapat melihat kabut kehijauan di sekitarnya. Cahaya hijau ini diduga tercipta oleh atom karbon diatomik pada komet dan fluoresensi akibat sinar Matahari.

Komet 252P/LINEAR ditemukan pada tanggal 7 April 2000 oleh para astronom dari program Lincoln Near Earth Asteroid Research (LINEAR), sebuah program Institut Teknologi Massachusetts yang didanai oleh NASA dan Angkatan Udara AS. Inti komet 252P/LIENAR diperkirakan berdiameter 230 meter.

Anda dapat melacak letak komet 252P/LINEAR saat ini melalui situs web The Sky Live: theskylive.com/252p-info

More about seputar angkasa dan Akhir April 2016, Komet Hijau 252P/LINEAR Akan Terlihat Di Langit Indonesia-BLOG SEPUTAR ANGKASA

seputar angkasa dan Planet Jupiter Akan Nampak Di Dekat Bulan pada Malam 17-18 April 2016-BLOG SEPUTAR ANGKASA

Letak Bulan dan Jupiter pada 17 April 2016 pukul 19:00 wib. Kredit: Stellarium


Satu-satunya satelit alami terbesar milik Bumi dan planet termasif se-Tata Surya bakal terlihat berdekatan di langit Bumi. Ya, mereka adalah Bulan dan planet Jupiter. Pada malam tanggal 17-18 April 2016, keduanya bakal mulai terlihat berdampingan sejak Matahari terbenam.

Dari Indonesia, pasangan ini akan terlihat tepatnya mulai pukul 18:02 waktu setempat, saat itu keduanya berada pada ketinggian 41� di atas ufuk Timur daerah Anda. Keduanya kemudian akan mencapai titik tertinggi di langit pukul 21:06 waktu setempat, yakni 76� di atas cakrawala Utara.

Bulan dan Jupiter tidak diam saja di langit, mereka bergerak semu akibat rotasi Bumi. Dua benda langit ini bisa terus diamati sampai pukul 02:34 waktu setempat, ketika mereka tenggelam ke ketinggian 8� dari atas ufuk Barat daerah Anda.

Pada 17 April 2016, Bulan dan Jupiter akan terpisah sekitar 5�, cukup jauh untuk muat dalam satu bidang pandang teleskop. Namun pada, 18 April 2016, keduanya akan sedikit lebih berdekatan, yakni sekitar 3�, namun tetap terlalu lebar untuk diamati langsung keduanya dengan teleskop.


Letak Bulan dan planet Jupiter pada 18 April 2016 pukul 19:00 wib. Kredit: Stellarium


Seperti Apa Kenampakan Bulan dan Jupiter?

Jika mengamati dengan mata telanjang saja, Anda mungkin mudah melihat Bulan, namun tidak dengan Jupiter. Walaupun Jupiter merupakan planet terbesar di Tata Surya, kenampakannya di langit Bumi tidak jauh berbeda dengan bintang-bintang, tetapi dengan cahaya yang tidak berkelap-kelip.

Hal tersebut terjadi karena jarak Jupiter yang jauh dari Bumi, yakni sekitar 600-an juta kilometer. Berbeda dengan Bulan yang 'hanya' berjarak 360-an ribu kilometer. Jadi nantinya, tanpa teleskop, Anda hanya melihat Bulan yang ditemani satu obyek seperti bintang yang amat terang.

Jika Anda memiliki teleskop, Anda dapat melihat Jupiter lebih dekat. Anda dapat melihat awan pada atmosfer Jupiter, Bintik Merah Besar-nya dan juga satelit-satelit alami terbesarnya yakni Io, Europa, Ganymede dan Callisto.

Pada saat pendekatan terdekat ini, Bulan akan bersinar di magnitudo semu -12,4, dan Jupiter di magnitudo semu -2,4. Keduanya akan berada di rasi bintang Leo dan dapat diamati di seluruh Indonesia selama langit cerah.






More about seputar angkasa dan Planet Jupiter Akan Nampak Di Dekat Bulan pada Malam 17-18 April 2016-BLOG SEPUTAR ANGKASA

seputar angkasa dan Lihat Hujan Meteor Lyrid Secara Online-BLOG SEPUTAR ANGKASA

Hujan meteor Lyrid. Kredit : NASA


Hujan meteor Lyrid telah membuat manusia takjub sejak tahun 687 SM, ketika pengamat langit asal Tiongkok pertama kalinya mengamati dan mencatatnya. Lebih dari 2.700 tahun kemudian, hari ini, Anda masih dapat mengamati pertunjukan langit yang menakjubkan ini.

Hujan meteor Lyrid mencapai puncaknya hari ini, 22 April 2016, dan akan sepenuhnya berakhir pada hari Senin, 25 April 2016. Waktu terbaik untuk melihatnya adalah mulai tengah malam hingga subuh. Titik radiannya ada di bintang Vega, rasi bintang Lyra, tetapi Anda dapat melihat sebagian besar meteor melintas dari segala penjuru langit.

Asal muasal meteor sendiri berasal dari debris atau puing yang ditinggalkan oleh komet C/1861 Thatcher yang mengorbit Matahari sekali setiap 415 tahun. Ketika debris dari komet ini menghantam atmosfer Bumi, mereka akan terbakar dan menciptakan jejak asap khas meteor.

Sayangnya, tahun ini tidak akan menjadi tahun yang baik untuk observasi hujan meteor Lyrid, karena bertepatan dengan Bulan Purnama 22 April 2016, sehingga cahaya Bulan yang sangat terang akan meredupkan cahaya meteor yang lewat. Biasanya, Anda dapat melihat 15 sampai 20 setiap jam. Namun, karena ada Purnama, Anda mungkin hanya bisa melihat 3-7 meteor per jam.

Peristiwa ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia dengan mata telanjang tanpa peralatan seperti teleskop. Namun jika Anda ingin menontonnya saja secara online, Anda dapat mengikuti webcast dari Slooh Observatory, langsung dari Kepulauan Canary pada Sabtu, 23 April 2016, pukul 07:00 WIB.

Anda dapat melihatnya pada live streaming di bawah ini.



More about seputar angkasa dan Lihat Hujan Meteor Lyrid Secara Online-BLOG SEPUTAR ANGKASA

Jadwal Fenomena Astronomi Di Bulan Agustus 2016


intipluarangkasa ~ Berikut ini adalah beberapa event atau fenomena astronomi yang akan terjadi pada bulan Agustus 2016.

1. Bulan Baru (2 Agustus 2016)

Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari,dan tidak akan terlihat dari Bumi. Ini adalah kesempatan bagus untuk mengobservasi objek luar angkasa karena tidak adanya cahaya bulan yang mengganggu.

2. Bulan Di Apogee [Terjauh] (10 Agustus 2016)  

Bulan mencapai titik terjauhnya dari Bumi pada jarak 404.266 km dari Bumi.



3. Fenomena Hujan Meteor Perseids (11-12 Agustus 2016)

Perseids adalah salah satu hujan meteor terbaik untuk mengamati, memproduksi hingga 60 meteor per jam saat puncaknya. Hujan meteor ini dihasilkan oleh puing dari komet Swift-Tuttle, yang ditemukan pada 1862. Perseids terkenal karena menghasilkan sejumlah besar meteor terang.

Untuk melihatnya dengan baik, carilah lokasi yang gelap setelah tengah malam. Meteor akan memancar dari konstelasi Perseus, tetapi dapat muncul di mana saja di langit.

4. Merkurius Mencapai Elongasi Timur Terbesar (16 Agustus 2016)

Planet Merkurius mencapai elongasi timur terbesar sebanyak 27,4 derajat dari Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat Merkurius karena akan berada di titik tertinggi di atas cakrawala di langit malam. Carilah planet ini di langit barat rendah setelah matahari terbenam.

5. Bulan Purnama (18 Agustus 2016)

Bumi berada di antara Matahari dan Bulan sehingga Bulan akan sepenuhnya terang seperti yang terlihat dari Bumi. Bulan purnama ini dikenal oleh suku asli Amerika sebagai Full Sturgeon Moon karena ini adalah saat dimana ikan sturgeon yang berada di Great Lake dan sekitarnya mudah di tangkap. Bulan ini juga dikenal sebagai Green Corn Moon dan Grain Moon.

6. Bulan Di Perigee [Terdekat] (22 Agustus 2016)  

Bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada jarak 367.047 km dari Bumi.

7. Konjungsi Venus Dan Jupiter (27 Agustus 2016)

Sebuah konjungsi spektakuler antara Venus dan Jupiter akan terlihat di langit malam. Kedua planet terang ini akan terlihat sangat berdekatan, muncul hanya 0,06 derajat. Carilah pasangan yang mengesankan ini di langit barat setelah matahari terbenam.
More aboutJadwal Fenomena Astronomi Di Bulan Agustus 2016