Perbandingan Super Moon dengan Micro Moon di langit Bucharest, Romania. Kredit: Catalin Paduraru
Bulan Purnama pada 22 April 2016 mendatang bakal menjadi Bulan Purnama terkecil di tahun 2016 ini. Dalam astronomi, peristiwa ini disebut Purnama Apogee, tapi mungkin lebih populer dengan sebutan Micro Moon. Apakah peristiwa ini akan terlihat di Indonesia?
Tentu saja, seluruh dunia bisa melihat Micro Moon pada 22 April 2016. Bulan Purnama terkecil tahun 2016 ini akan terletak sekitar 50 ribu kilometer lebih jauh dari Bumi dibandingkan Bulan Purnama terdekat tahun ini--yang disebut Super Moon--pada 14 November 2016 mendatang.
Setiap tahunnya, akan ada satu Super Moon dan satu Micro Moon. Sementara itu, Micro Moon terjadi sekitar 1 bulan 18 hari lebih telat setiap tahunnya, yang berarti bahwa pada tahun 2017, Micro Moon akan terjadi pada tanggal 9 Juni. Dan pada 2018, Micro Moon akan terjadi pada 27 Juli.
Puncak fase Purnama pada peristiwa Micro Moon ini akan terjadi pada pukul 12:24 WIB pada 22 April 2016, sehingga seluruh wilayah Indonesia tidak dapat melihat puncaknya, namun masih tetap bisa melihat Micro Moon setelah Matahari terbenam di hari yang sama.
Sebuah Micro Moon akan terlihat sekitar 14% lebih kecil dibandingkan dengan Super Moon, hal ini tentu saja disebabkan jaraknya yang lebih jauh dari Bumi. Cahaya dari Micro Moon juga 30% lebih redup dibanding Super Moon, jadi mungkin terlihat sedikit kurang terang. Namun dalam kenyataannya, tidak ada perbedaan dalam ukuran sebenarnya dari Bulan pada saat Micro Moon maupun Super Moon.
Sekali lagi, Micro Moon dapat disaksikan di seluruh Indonesia mulai beberapa menit setelah Matahari terbenam, saat itu Bulan akan berada di ufuk Timur. Ia akan terus bergerak semu ke Barat hingga menjelang Matahari terbit keesokan harinya. Bisa dilihat dengan mata telanjang maupun dengan teleskop.