intipluarangkasa ~ Sudah lebih lima dekade memindai langit untuk mencari tanda-tanda kehidupan alien di luar sana, Search For Extraterrestrial Intelligence (SETI) belum juga menemukan. Namun sekarang, dua astronom Amerika memperkirakan bahwa selama sejarahnya, alam semesta telah menyaksikan setidaknya setengah triliun spesies berteknologi maju.
Dalam makalah yang diterbitkan dalam Jurnal Astrobiology, Adam Frank dan Woodruff Sullivan mencatat bahwa, hanya dalam beberapa tahun terakhir, kita telah mendapat pandangan yang lebih jelas tentang seberapa ramah alam semesta bagi kehidupan.
Teleskop luar angkasa NASA Kepler telah mengidentifikasi ribuan planet di lingkungan galaksi kita, bersama dengan ukuran dan jarak dari bintang induk mereka. Dari situ sudah cukup mudah untuk menebak berapa banyak air cair yang disimpan planet itu yang mungkin penting bagi kehidupan yang kompleks.
Frank dan Sullivan menulis dalam makalah itu bahwa di galaksi Bima Sakti kita sendiri ada sekitar 60 miliar planet yang mungkin layak huni.
Yang tidak diketahui dan masih menjadi masalah besar adalah berapa banyak dari planet ini yang dapat membentuk jenis kehidupan yang dapat membuat teknologi canggih (jika senjata nuklir dan perpecahan masyarat bisa disebut "maju").
Menyatakan ada satu peradaban per 10 miliar planet layak huni umumnya dianggap "sangat pesimistik," tulis Frank di New York Time. Dalam bahasa astronomi, angka ini bisa berarti 10, 100 atau bahkan 1.000 kali terlalu kecil.
Dengan menggunakan perbandingan "pesimistik" dan angka-angka, mereka menghitung berapa banyak peradaban alien yang seharusnya muncul dalam berbagai subregional alam semesta selama sejarahnya :
Jumlah peradaban di alam semesta menurut teori baru ini. |
Ingat, 420 miliar peradaban cerdas merupakan perkiraan yang dihitung berdasarkan ide "pesimistik". Ternyata perhitungan ini jelas mengatakan kita tidak terlalu sendiri di alam semesta.
Sebuah faktor penting yang tidak diketahui adalah berapa lama peradaban berteknologi maju ini berlangsung sebelum punah atau menghancurkan sendiri peradabannya kembali ke zaman batu. Mari kita benar-benar optimis dan menyebutnya satu juta tahun. Itulah umur rata-rata dari spesies mamalia yang tidak menciptakan hal yang dapat menghancurkan peradabannya sendiri.
Mereka juga menganggap bahwa, meskipun alam semesta berusia 13,8 miliar tahun, spesies canggih tidak mulai muncul sampai beberapa miliar tahun yang lalu. Butuh sebagian besar sejarah alam semesta untuk membentuk jenis planet yang kaya unsur yang lebih berat, yang makhluk seperti kita bisa berkembang.
Jadi jika sudah ada 420 miliar peradaban dalam 2 miliar tahun terakhir dan masing-masing peradaban itu berlangsung satu juta tahun, maka rata-ratanya adalah... ada sekitar 210 juta peradaban yang ada secara bersamaan pada saat tertentu.
Hal ini tampak ada banyak jenis alien yang mungkin dapat saling beriteraksi seperti di film Star Wars. Tapi tidak dalam alam semesta kita yang besar. Alam semesta teramati memiliki diameter sekitar 93 miliar tahun cahaya. Jika Anda taburi alam semesta dengan 210 juta peradaban seperti kismis di kue, mereka akan terpisah sekitar 125 juta tahun cahaya.
Galaksi kita sendiri memiliki diameter 100.000 tahun cahaya, jadi kita akan mengarungi 1.250 galaksi bima sakti untuk bertemu dengan peradaban itu.
Tapi ingat... ini hanya teori.
Perhitungan :
Dalam lingkup radius 46,5 miliar tahun cahaya, volume 4,21 x 1032 kubik tahun cahaya dengan 210 juta peradaban. Akan ada satu peradaban per 2 x 1024 kubik tahun cahaya, yaitu diwilayah seluas 125 juta tahun cahaya.