Ilustrasi Bumi
Keberadaan kehidupan luar Bumi adalah salah satu perdebatan yang paling menarik dalam sains. Ketika kita bertanya, "Apakah kita sendirian?", kita secara tidak langsung juga bertanya-tanya tentang bagaimana kehidupan lain itu sendiri dimulai, dan di mana serta apa fungsi keberadaan kita di alam semesta ini.
Pada sebuah makalah penelitian baru yang dipublikasikan dalam Astrobiology, para ilmuwan menggunakan penemuan planet ekstrasurya terbaru untuk memperkirakan kemungkinan adanya peradaban berteknologi maju selain Bumi. Menurut penelitian tersebut, adanya kehidupan luar Bumi adalah satu banding 10 miliar triliun.
"Satu banding 10 miliar triliun mungkin sangat kecil. Tapi bagi saya, ini berarti bahwa mungkin memang ada kehidupan cerdas dan berteknologi canggih yang telah berevolusi lebih cepat daripada peradaban kita di Bumi," kata Adam Frank, penulis utama makalah studi ini.
Probabilitas ini dibangun dari Drake Equation terkenal, argumen probabilistik untuk apakah sebuah peradaban lain lebih cerdas atau tidak. Drake Equation atau Persamaan Drake menggunakan tujuh parameter probabilistik untuk mendapatkan perkiraan jumlah peradaban di galaksi Bima Sakti. Persamaan ini tidak pernah memberikan angka yang tepat, tapi dapat merangsang perdebatan tentang kehidupan alien.
Drake Equation. Kredit: Frank & Sullivan
Pada makalah penelitian, Frank dan rekannya Woodruff Sullivan menyederhanakan Persamaan Drake secara signifikan. Jumlah peradaban maju, menurut Frank dan Sullivan, adalah sama dengan jumlah planet laik huni dalam volume tertentu dari alam semesta, dikalikan dengan kemungkinan spesies teknologi yang berkembang pada salah satu planet ini.
Lebih jauh, Persamaan Drake adalah persamaan yang digunakan untuk memperkirakan jumlah peradaban ekstraterestrial di galaksi Bima Sakti. Rumus ini dimanfaatkan dalam bidang astrobiologi dan pencarian makhluk luar angkasa yang cerdas. Perhitungan ini dirancang oleh Frank Drake, Professor Emeritus dalam bidang Astronomi dan Astrofisika di University of California, Santa Cruz, AS.
Walau begitu, probabilitas ini hanyalah sebuah dugaan, namun tetap berlandaskan ilmiah. Perhitungan dari Frank dan Sullivan mungkin dapat menjawab pertanyaan "Apakah kita sendirian di alam semesta?", jawabannya adalah "Kita hampir mungkin tidak sendirian."