Ilustrasi planet ekstrasurya Kepler-62f. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Baru-baru ini, lima planet ekstrasurya mirip Bumi ditemukan pada jarak 1200 tahun cahaya jauhnya dari planet kita, dan sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Astrobiology menyatakan, salah satu di antara mereka memiliki cuaca yang cocok untuk kehidupan primitif.
Planet dengan cuaca dan atmosfer yang cocok bagi kehidupan tersebut kira-kira 40% lebih besar ukurannya dari Bumi, dan ia merupakan planet terluar dari lima planet yang mengorbit bintang Kepler-62, sebuah bintang yang kecil dan lebih rendah suhunya dari Matahari kita.
Sistem Kepler-62 terdiri dari lima planet, yakni 62b, 62c, 62d, 62e dan 62f. Tiga di antaranya, yakni Kepler-62e, 62f dan 69c, merupakan planet berukuran sedikit lebih besar dari Bumi dan merupakan planet berbatu seperti Bumi.
Pertama kali diidentifikasi oleh Teleskop Antariksa Kepler, awalnya masih sedikit informasi yang diketahui tentang planet yang dinamai Kepler-62f tersebut. Namun, sebuah tim peneliti dari Universitas California Los Angeles (UCLA) dan Washington melakukan simulasi komputer termutakhir untuk meneliti Kepler-62f lebih lanjut.
"Kami menemukan ada beberapa komposisi atmosfer yang memungkinkan suhu planet menjadi cukup hangat untuk memiliki permukaan air cair," tutur Aomawa Shields, astronom di National Science Foundation, penulis utama studi tersebut. "Hal ini membuat Kepler-62f menjadi calon kuat sebagai planet laik huni."
Bentuk jalur orbit planet adalah hal pertama yang harus dihitung. Untuk melakukannya, tim menggunakan model komputer ternama bernama HNBody, lalu dikombinasikan dengan dua model perubahan iklim untuk mensimulasikan konfigurasi iklim Kepler-62f ketika mengorbit bintang induknya.
Ilustrasi perbandingan planet (dari kiri ke kanan) Kepler-62c, Kepler-62e, Kepler-62f dan Bumi. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Model komputer hasil penelitian tersebut mengungkap Kepler-62f memiliki ketebalan atmosfer yang sama seperti ketebalan atmosfer Bumi. Berbagai konsentrasi karbon dioksida di atmosfer juga dipertimbangkan, dan diperkirakan juga sama dengan Bumi.
Berdasarkan apa yang kita ketahui tentang kehidupan mikroba, dan mempertimbangkan keremangan bintang induk Kepler-62, planet Kepler-62f mungkin benar-benar laik huni bagi kehidupan primitif tersebut. Atmosfernya yang tebal dan konsentrasi karbon dioksida yang cukup dapat menghangatkan planet ini ke tingkat laik huni bagi kehidupan mikroskopis.
Hingga saat ini, para astronom masih akan terus meneliti planet Kepler-62f tersebut. Ukuran planet Kepler-62f kini sudah berhasil ditemukan, namun massa dan komposisinya belum diketahui. Meski demikian, berdasarkan studi-studi sebelumnya yang menyoroti eksoplanet berukuran serupa, para ilmuwan dapat memperkirakan massanya dengan metode asosiasi.
NASA menemukan planet-planet ini dengan metode transit. Ketika sebuah calon planet transit, atau melintas di depan bintang induknya dari sudut pandang Teleskop Antariksa Kepler, persentase cahaya dari bintang tersebut akan terhalang. Hasilnya adalah lengkung kecerahan cahaya bintang yang mengungkap ukuran planet transit, relatif terhadap bintangnya.
Melalui metode transit ini, Teleskop Antariksa Kepler sudah berhasil mendeteksi 2.740 calon planet, dan mengkonfirmasi keberadaan 1.284 di antaranya.
Untuk informasi lebih lanjut tentang misi Teleskop Antariksa Kepler, klik link di bawah ini: