Yang ditunjuk panah adalah benda sabuk kuiper 1994 JR1, sementara benda hijau di samping kiri atas adalah refleksi lensa kamera yang disebabkan adanya bintang yang sangat terang. Kredit: NASA/SwRI/JHUAPL
1994 JR1, sebuah Objek Sabuk Kuiper (Kuiper Belt Object/KBO), pertama kali terlihat pada tahun 1994 dengan teleskop berdiameter 2,5 meter di Observatorium Roque de los Muchachos, La Palma, Kepulauan Canary. Dan sekarang ini, wahana antariksa New Horizons mengirimkan banyak data tentangnya.
KBO ini juga merupakan objek trans-Neptunus, yakni objek di luar orbit planet Neptunus yang memiliki resonansi orbit 2:3 terhadap Neptunus itu sendiri. Dengan data dari New Horizons, diketahui 1994 JR1 memiliki diameter sekitar 150 kilometer dan memiliki magnitudo mutlak +7,6.
Diambil dengan instrumen LORRI milik New Horizons pada 7-8 April 2016, dari jarak sekitar 111 juta kilometer, citra terbaru dari 1994 JR1 di atas merupakan citra yang terbaik sejauh ini. Memecahkan rekor New Horizons sendiri yang juga pernah memotret objek ini pada bulan November 2015, ketika ia masih berada pada jarak 280 juta kilometer jauhnya dari 1994 JR1.
"Pengamatan terbaru mengungkap beberapa temuan yang berharga," kata anggota tim New Horizons, Dr Simon Porter dari Southwest Research Institute. "Menggabungkan data pengamatan November 2015 dan April 2016 memungkinkan kami untuk menentukan lokasi 1994 JR1. Orbit yang lebih akurat juga memungkinkan tim kami untuk membenamkan teori beberapa tahun yang lalu yang mengatakan 1994 JR1 adalah satelit Pluto."
Tim New Horizons juga ditentukan periode rotasi KBO yang satu ini, mengamati perubahan cahaya yang dipantulkan dari permukaan untuk menentukan seberapa lama 1994 JR1 berotasi. Dan dengan pengamatan yang intensif, diketahui 1994 JR1 berotasi setiap 5,47 jam.
"1994 JR1 memiliki permukaan kasar dengan rata-rata sudut kemiringan topografi 37 derajat dan memiliki periode rotasi yang relatif cepat yaitu 5,47 jam," kata Porter. "1994 JR1 saat ini berada pada jarak 2,7 SA dari Pluto."
"Pengamatan ini merupakan latihan yang bagus untuk kemungkinan pertemuan dekat lainnya New Horizons dengan sekitar 20 lebih KBO di tepi Tata Surya tersebut dalam beberapa tahun ke depan, jika NASA menyetujui misi ini diperpanjang," tambah Dr John Spencer, anggota tim New Horizons yang juga dari Southwest Research Institute.
Temuan ini telah dipublikasikan di arXiv.org. Menurut NASA, New Horizons saat ini berjarak 5.210.000.000 kilometer dari Bumi dan 371.000.000 di luar orbit Pluto, dengan semua sistem dan instrumen yang sehat dan dapat beroperasi secara normal.
Hal ini di jalur untuk terbang lintas ultra-dekat dari Sabuk Kuiper objek 2014 MU69 di tahun 2019.