Bintik Matahari AR 2546. Kredit: Riza Miftah Muharram
Pagi 18 Mei 2016 Terlihat jelas di permukaan bintang terdekat Bumi kita ini, ada sebuah bintik Matahari atau sunspot yang lumayan besar. Dilansir dari laman SpaceWeather.com, bintik Matahari ini bernama AR 2546.
Bintik Matahari adalah bagian dari permukaan matahari (fotosfer) yang dipengaruhi aktivitas magnetis hebat, yang mengakibatkan terhambatnya konveksi, membentuk daerah bersuhu lebih rendah. Bintik-bintik ini bisa terlihat dari Bumi tanpa bantuan teleskop jika berukuran besar.
Seperti AR 2546 ini, diperkirakan memiliki ukuran setara dengan dua kali diameter Bumi kita. Tapi ingat, ketika melihat bintik Matahari dengan atau tanpa teleskop WAJIB MEMAKAI filter Matahari ND5 yang mampu meredam silau Matahari hingga 100.000 kali. Jika tidak, mata Anda bisa rusak karena melihat Matahari secara langsung.
Meski bersuhu sekitar 4000-5000K, perbedaan bintik Matahari dengan materi sekelilingnya yang berkisar sekitar 5800K mengakibatkan daerah ini tampak secara jelas sebagai noda-noda hitam karena intensitas sebuah benda hitam yang dipanasi adalah sama dengan T (temperatur) berpangkat empat. Jika sebuah bintik Matahari diisolir dari fotosfer sekelilingnya ia akan tampak lebih cemerlang dari loncatan bunga api listrik.
Bintik Matahari, yang merupakan manifestari aktivitas magnetis hebat, juga merupakan tempat terjadinya lengkung-lengkung korona (coronal loops) dan peristiwa pemautan kembali (reconnection events). Kebanyakan lidah semburan Matahari dan semburan massa korana berasal di daerah magnetis aktif sekitar kelompok bintik-bintik Matahari yang tampak.
Fenomena sama yang diamati secara tidak langsung di bintang-bintang dinamai bintik-bintik bintang, seperti bintik bintang (starspot) pada bintang Zeta Andromedae, yang berada di rasi bintang Andromeda pada jarak 181 tahun cahaya jauhnya dari Bumi.