Ilustrasi. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Pada pukul 02:00 WIB 11 Mei 2016, Lembaga Antariksa AS (NASA) telah mengumumkan bahwa mereka telah mengkonfirmasi keberadaan 1.284 planet ekstrasurya di seluruh galaksi Bima Sakti melalui Teleskop Antariksa Kepler. Penemuan dilakukan dengan metode statistik baru yang dapat dengan cepat menganalisa apakah obyek yang diamati merupakan planet atau bukan.
"Ini benar-benar menarik karena sekarang kami memiliki metode baru untuk menemukan planet-planet di luar Tata Surya kita," kata Lisa Kaltenegger, astronom Cornell University di Ithaca, New York, Amerika Serikat seperti dikutip dari Nature.com.
Dari 1.284 planet yang dikonfirmasi, 9 di antaranya merupakan planet yang berada di zona laik huni pada orbit di sekitar bintang induknya. Zona laik huni merupakan area orbit planet di mana planet dapat memiliki air cair pada permukaannya dan berpotensi memiliki kehidupan luar Bumi.
Teleskop Antariksa Kepler kini juga telah menemukan 21 planet asing yang kira-kira mirip dengan Bumi, yang berada dalam zona laik huni bintang induknya dan tidak lebih besar dari dua kali ukuran Bumi. "Hal ini menunjukkan kepada kita petunjuk pertama dari keragaman planet di luar sana," kata Kaltenegger.
Konfirmasi total 1.284 planet asing ini dilakukan oleh Timothy Morton, seorang astronom dari Princeton University di New Jersey, Amerika Serikat dan rekan-rekannya dalam sebuah makalah penelitian yang telah diterbitkan pada 11 Mei 2016 di The Astrophysical Journal.
Grafik peningkatan penemuan planet ekstrasurya oleh Teleksop Antariksa Kepler. Kredit: T. Morton
Teleskop Antariksa Kepler yang diluncurkan pada tahun 2009 telah menemukan ribuan kandidat planet hingga saat ini. Tetapi untuk mengkonfirmasi keberadaan planet dari hasil deteksi kandidat ini tidaklah gampang dan cepat. Kepler perlu mengamatinya berkali-kali.
Tapi metode analisis baru, yang dijelaskan dalam makalah penelitian oleh Timothy Morton, memiliki cara baru untuk mengkonfirmasi keberadaan planet. Metode ini memungkinkan para astronom untuk lebih cepat menentukan apakah yang mereka lihat adalah planet atau tidak dengan akurasi lebih dari 99 persen.
Teleskop Antariksa Kepler sempat memasuki mode darurat bulan lalu, tapi sekarang ia telah kembali untuk berburu planet-planet di luar Tata Surya kita yang lainnya.