Atmosfer Mars dipotret oleh wahana antariksa Viking 1 milik NASA. Kredit: NASA/JPL
Berbicara di European Geophysical Union di Wina pekan ini, sebuah tim ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan bukti kuat ternyata Mars memiliki lebih banyak oksigen daripada yang diperkirakan saat ini. Hasilnya, jika dikonfirmasi, akan memiliki implikasi penting bagi informasi kelaikhunian Planet Merah.
Seperti dilansir New Scientist, astronom Agn�s Cousin dari Research Institute in Astrophysics and Planetology di Toulouse, Prancis mengatakan bukti berasal dari kehadiran mangan oksida dalam batuan yang diteliti robot penjelajah Curiosity di kawah Gale. Oksigen di Mars telah diketahui sebelumnya, tapi kali ini diketahui Mars memiliki lebih banyak O2.
Keberadaan mangan oksida mengindikasikan adanya konsentrasi besar dari oksigen. Tanpa oksigen yang melimpah, mangan oksida tak akan terbentuk di Mars. Hal ini juga berarti daerah kawah di mana mangan oksida ditemukan mungkin dulunya merupakan suasana yang sangat teroksidasi, dan juga memiliki air yang mengalir di sana.
"Kami menemukan 3 persen dari batuan memiliki kandungan mangan oksida yang tinggi," kata Cousin. "Pembentukan mangan oksida ini membutuhkan air yang melimpah dan kondisi sangat teroksidasi, sehingga atmosfer Planet Merah saat ini mungkin lebih banyak oksigen dari yang kita duga."
Seperti yang diketahui sebelumnya, atmosfer Mars terdiri dari 95 persen karbon dioksida dan 3 persen nitrogen, sisanya adalah oksigen. Komposisi seperti ini adalah racun bagi kehidupan seperti yang kita kenal. Bumi, sebagai perbandingan, atmosfernya terdiri atas 78 persen nitrogen dan 21 persen oksigen, dengan sedikit saja karbon dioksida.
Melimpahnya oksigen di Mars kini mungkin tidak hanya berarti Planet Merah memiliki lingkungan yang lebih laik huni, sebab terlalu banyak oksigen juga bisa mematikan. Walau begitu, kehadiran oksigen yang melimpah juga mungkin menunjukkan adanya kehidupan, sesuatu yang kita masih belum terlalu diyakini oleh banyak ilmuwan saat ini.
Dengan hasil dari penelitian ini, NASA sepertinya akan semakin yakin untuk melakukan misi ambisiusnya, yakni mendaratkan manusia pertama di Mars.