Planet Mars yang berawan dipotret oleh Teleskop Antariksa Hubble. Kredit: NASA/ESA/Hubble
Terang, kutub yang dingin, awan berarak-arak di atmosfer, dan lansekap yang berwarna karat mengungkapkan Mars merupakan planet dengan musim yang dinamis. Diamati oleh Teleskop Antariksa Hubble, citra yang indah ini dipotret pada 12 Mei 2016, ketika Mars berjarak 80,4 juta km dari Bumi.
Wilayah gelap yang luas pada permukaan Mars yang terletak di sisi kanan adalah Syrtis Major Planitia, salah satu fitur yang pertama kali diidentifikasi pada permukaan Mars oleh astronom abad ketujuh belas, Christiaan Huygens. Beliau menggunakan fitur ini untuk mengukur tingkat rotasi Mars, dan mendapati satu hari Mars adalah sekitar 24 jam 37 menit.
Sebuah fitur oval besar di sebelah selatan Syrtis Major Planitia adalah wilayah cekungan terang Hellas Planitia. Memiliki lebar sekitar 1.700 km dan memiliki kedalaman hampir 8 km, cekungan tak berair ini terbentuk sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu akibat Mars yang ditumbuk asteroid.
Sementara itu, daerah oranye di tengah citra ini bernama Arabia Terra, wilayah dataran tinggi yang luas di Mars yang memilki lebar sekitar 4.500 km. Arabia Terra merupakan lansekap yang banyaj kawah, menunjukkan bahwa wilayah ini menjadi salah satu medan tertua di planet Mars.
Di arah selatan dari Arabia Terra, adalah wilayah gelap tua yang dikenal sebagai Sinus Sabaeus dan Sinus Meridiani. Wilayah gelap ini ditutupi oleh batuan dasar yang memang gelap dan melimpahnya pasir dan tanah yang halus bekas aliran lava kuno dan fitur vulkanik lainnya. Butiran pasir ini sangat kasar dan kurang reflektif daripada debu-debu halus yang berwarna coklat karat di Mars.
Hubble juga mendapatkan citra awan yang berarak-arak di atmosfer Mars, terlihat jelas bahwa banyak sekali awan yang menutupi kedua kutub planet tetangga Bumi ini. Namun tudung awan di Utara terlihat lebih sedikit karena memang sedang mengalami musim panas, dan di Selatan sedang mengalami musim dingin.
Pengamatan dari Hubble ini dilakukan sekitar sepuluh hari sebelum Mars mencapai titik oposisi pada 22 Mei 2016. Oposisi adalah ketika Matahari dan Mars akan berada pada sisi berlawanan di langit Bumi, atau dengan kata lain Bumi akan berada tepat di antara Matahari dan Mars. Ketika itu, Mars akan berada pada jarak 76,2 juta km dari Bumi.
Pada 22 Mei 2016 nanti merupakan saat terbaik untuk mengobservasi Planet Mars. Dengan mata telanjang, ia akan terlihat bagai bintang merah yang sangat terang, lebih terang dari Jupiter. Tapi jika Anda memiliki teleskop, Anda akan melihat Mars yang mungkin akan mirip seperti citra yang dirilis Hubble di atas ini.